Selasa, 02 Februari 2016

Makalah Human Resource Management (HRM) Global

MAKALAH
Human Resource Management (HRM) GLOBAL
Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM)



KATA PENGANTAR
                                                                                     
Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Human Resource Management (HRM) Global”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia di Universitas XXX
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb


Malang, 26 Desember 2014
                                                                                                                         

                                                                                                            Penulis



DAFTAR  ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB  I  PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1.1         Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2         Rumusan Masalah........................................................................................ 2
1.3         Tujuan Penulisan.......................................................................................... 2
BAB  II  PEMBAHASAN............................................................................................ 3
2.1         HRM dan Internasionalisasi Bisnis.............................................................. 3
2.2         Tantangan SDM Bisnis Internasional.......................................................... 3
2.3         Perbedaan Antar Negara Mempengaruhi MSDM....................................... 4
2.4         Perbedaan dan Persamaan Dalam Praktek – praktek SDM......................... 5
2.5         Penyusunan Staf Organisasi Global............................................................. 6
2.6         Melatih dan Mempertahankan Karyawan Internasional.............................. 8
BAB  III  PENUTUP..................................................................................................... 10
3.1         Kesimpulan.................................................................................................. 10
3.2         Saran............................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 11
STUDI KASUS.............................................................................................................. 12






BAB  I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
              Manusia selalu berperan aktif dan signifikan dalam setiap kegiatan organisasi, sebagai perencana, pelaku dan perintis terwujudnya tujuan organisasi. Baik itu organisasi ekonomi, politik dan kemasyarakatan tujuan organisasi tersebut tidak mungkin terwujud tanpa peranan manusia. Bagaimana canggihnya peralatan sekalipun, faktor manusia tetap akan menentukan, itulah sebabnya SDM dianggap aset yang sangat penting dalam suatu organisasi. Di tengah era globalisasi dengan perubahan-perubahan yang cepat dan kompleksitas pendidikan yang makin meningkat. MSDM seperti juga manajemen umum perusahaan, tentunya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dapat di definisi sebagai serangkaian tindakan dalam penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mewujudkan tujuan, baik tujuan individu maupun tujuan organisasi. Sedangkan manajemen personalia diperlukan untuk mencapai sasaran atau meningkatkan efektivitas SDM dalam organisasi. Tujuannya adalah untuk menciptakan atau membangun satuan kerja yang efektif. Perencanaan SDM adalah suatu kegiatan yang harus terus menerus dilaksanakan. Mereka yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SDM bertanggung jawab pula atas sampainya informasi yaitu segala sesuatu yang mempengaruhi perusahaan yang akhirnya mempengaruhi sistem MSDM. Antara MSDM dan SDM terdapat jelas perbedaan dalam ruang lingkup dan tingkatannya. MSDM mencakup masalah-masalah yang berkaitan dengan pembinaan, penggunaan dan perlindungan SDM, sedangkan manajemen personalia lebih banyak berkaitan dengan SDM yang sudah berada di dalam organisasi (perusahaan).

2.1         Rumusan Masalah
              Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.    Bagaimana cara mengelola SDM Global ?
2.    Tantangan seperti apa di SDM Global ?
3.    Bagaimana perbedaan antar negara mempengaruhi MSDM ?

3.1         Tujuan Permasalahan
              Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah selain memenuhi tugas dosen, dalam rangka pengambilan nilai, juga dijadikan bahan diskusi kelompok pada mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).



BAB  II
PEMBAHASAN

2.1         HRM dan Internasionalisasi Bisnis
              Perusahaan berbasis AS (Amerika Serikat) semakin meningkatkan kegiatan bisnis keluar negeri. Tentu saja perusahaan besar seperti Protect & Gamble, IBM, dan Citicorp telah lama memiliki operasi luar negeri yang luas. Namun dengan penyatuan pasar Eropa ,penggunaan mata uang Euro, pembukaan Eropa Timur, serta tuntutan perkembangan yang cepat di Asia dan bagian dunia lainnya, bahkan perusahaan kecil telah menemukan keberhasilan bergantung pada kemampuan memasarkan dan mengelola di luar negeri.
              Hal ini menghadapkan perusahaan pada tantangan manajemen yang menarik. Misal pasar, produk, dan rencana produksi harus dikoordinasikan berbasis seluruh dunia, dan harus diciptakan struktur organisasi yang mampu menyeimbangkan kendali kantor induk secara terpusat dengan otonomi lokal yang memadai. Perusahaan harus meluaskan kebijakan dan sistem SDM nya di luar negeri.

2.2         Tantangan SDM Bisnis Internasional
              Faktor-faktor yang mempengaruhi praktek MSDM di perusahaan dan masa mendatang, yaitu :
1.    Penyebaran
Mudah menempatkan keterampilan yang tepat di tempat yang dibutuhkan, dengan mengabaikan lokasi grafisnya.
2.    Desiminasi penyebaran dan inovasi
Menyebarkan pengetahuan dan praktek yang paling canggih ke seluruh organisasi dengan mengabaikan dari mana asalnya.
3.    Mengenali dan mengembangkan bakat global
Mengenali siapa yang dapat berfungsi secara efektif dalam sebuah organisasi global dan mengembangkan kemampuannya.

Cukup rumit berhadapan dengan penyusunan staf global seperti ini. Sebagai contoh, hal ini melibatkan pembahasan aktivitas secara global, termasuk seleksi calon karyawan, syarat dan dokumentasi penugasan, pemrosesan budaya dan bahasa, administrasi kompensasi dan pemrosesan penggajian, administrasi pajak, perencanaan dan pengembangan karier, dan menangani masalah pasangan dan tanggungan. Tantangan  melakukan aktivitas SDM di luar negeri bukan hanya dari jarak jauh tetapi juga perbedaan politik,budaya,hukum dan ekonomi antar negara dan masyarakatnya.

2.3         Perbedaan Antar Negara Mempengaruhi MSDM
              Ada tiga faktor perbedaan yang mempengaruhi MSDM antar negara yaitu :
1.    Faktor budaya
Perbedaan budaya dari setiap negara mengharuskan penyesuaian perbedaan dalam praktek manajemen antara cabang-cabang sebuah perusahaan. Sebagai contoh, dari sebuah studi sekitar 330 manajer dari Hong kong, Republik Rakyat Cina dan Amerika Serikat, para manajer AS cenderung untuk menjadi orang yang paling merasa khawatir terhadap penyelesaian pekerjaannya. Para manajer Cina saling merasa khawatir dalam mempertahankan keharmonisan lingkungan, dan para manajer Hong kong berada di antara kedua ekstrem itu.
2.    Faktor sistem ekonomi
Perbedaan sistem ekonomi juga diterjemahkan ke dalam perbedaan dalam praktek SDM. Di beberapa negara lebih terpacu dengan ide perusahaan bebas dari pada negara lainnya. Misalnya Francis, walaupun negara yang masyarakatnya kapitalis, menetapkan larangan ketat atas hak pengusaha untuk memberhentikan karyawan, dan membatasi jumlah jam kerja yang dapat digunakan karyawan untuk bekerja setiap minggu.
3.    Faktor hubungan hukum dan industrial
Faktor hukum dan hubungan industri dari negara satu dengan negara lain. Contoh praktek pekerjaan sesukanya tidak ada di Eropa,dewan kerja seperti memecat pekerja memakan waktu dan mahal. Banyak negara Eropa, di mana dewan pekerja menggantikan mediasi manajemen pekerja informal berbasis serikat pekerja seperti di AS. Dewan kerja adalah kelompok formal yang dipilih karyawan dari perwakilan pekerja ,bertemu setiap bulan dengan manajer mendiskusikan topik-topik berkisar kebijakan hingga pemecatan.


2.4         Perbedaan dan Persamaan Dalam Praktek-praktek SDM
              Ada beberapa faktor – faktor yang membedakan antar negara dalam praktek – praktek SDM, yaitu :
1.    Prosedur seleksi personel
Pengusaha di seluruh dunia cenderung menggunakan kriteria dan metode yang sama untuk menyeleksi karyawan. Di AS, yaitu memberikan wawancara personel, kemampuan seseorang dalam melakukan persyaratan teknik, dan membuktikan pengalam kerja dalam pekerjaan yang sama. Kemudian dengan Ujian Karyawan, Ujian Karyawan adalah satu dari tiga praktek seleksi di RRC, Indonesia, dan Korea.
2.    Tujuan penilaian kerja
Penggunaan hasil penilaian kerja oleh pengusaha cenderung lebih bervariasinya negara yang berbeda. Misal, pengusaha di Taiwan, AS, Kanada memeringkat untuk menentukan pembayaran sebagai salah satu dari tiga alasan menilai kinerja,tujian tersebut tidak penting di Korea dan Meksiko. Di AS, Taiwan, dan Australia menekankan penggunaan nilai untuk menghasilkan informasi mengenai kinerja karyawan, sementara di Meksiko dan RRC tujuan ini di prioritas bawah. Untuk mengenali bawahan adalah tujuan utama penilaian di Jepang dan Meksiko.
3.    Praktek – praktek pengembangan dan pelatihan
Tujuan dari program pelatihan dan pengembangan biasanya terdapat lebih banyak kesamaan daripada perbedaan antar negara. Khususnya pengusaha di manapun memeringkat untuk meningkatkan kemampuan teknis sebagai tujuan utama pelatihan bagi para karyawan. Alasan utama memberikan pelatihan cenderung sama tanpa memandang negara, jumlah pelatihan yang diberikan perusahaan berbeda secara substansial dari satu negara ke negara lain.
4.    Penggunaan intensif pembayaran
Tujuan berkenaan dengan pemanfaatan intensif finansial berupakan hal berlawanan dengan intuisi. Penekanan pada pembayaran kinerja di AS, dan RRC, orang lebih menduga para manajer AS yang lebih menekankan intensif daripada RRC. Berdasar survei intensif hanya memainkan peran moderat dalam paket pembayaran AS. Di RRC, Jepang, Taiwan intensif memerankan peran relatif penting. Pemilik usaha kecil tidak kebal terhadap perbedaan global seperti ini.


5.    Mengimplementasikan SDM Global
Mengaplikasikan berbagai praktek SDM internasional terbaik dalam melakukannya. Membuat mereka mampu menciptakan sistem sdm global yang dapat diterima,yang dikembangkan secara lebih efektif, dan para staf SDM dapat menerapkannya secara lebih efektif.

2.5         Penyusunan Staf Organisasi Global
              Penyusunan staf organisasi global pengusaha adalah inti dari SDM Internasional. Proses ini meliputi pengidentifikasian dan penyeleksian orang-orang yang akan mengisi posisi tersebut di luar negeri, dan kemudian menempatkan mereka di posisi –posisi itu.
1.    Penyusunan staf internasional : Dari Negara Asal atau Lokal
Multinational Company / MNC menggunakan beberapa jenis manajer internasional. Lokal adalah warga negara dari negara tempat mereka bekerja. Ekspatriat adalah bukan warga negara dari negara di mana mereka bekerja. Kewarganegaran negara asal adalah warga negara dari negara di mana perusahaan multinasional memiliki kantor pusatnya. Kewarganegaraan ketiga adalah warga negara dari sebuah negara selain dari negara asal. Sebagai contoh, seorang eksekutif Inggris yang bekerja di cabang Tokyo dari sebuah bank multinasional AS. Ekspatriat masih mewakili minoritas dari manajer multinasional. Jadi sebagian besar posisi manajerial diisi oleh orang lokal dari pada ekspatriat baik dalam operasi kantor pusat atau cabang luar negeri.
2.    Offshoring atau SubKontrak
Menugaskan karyawan lokal luar negeri untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh karyawan domestik negaranya yang tumbuh dengan pesat. Pekerjaan offshoring sangat kontroversial. Terdapat pro dan kontra dalam pekerjaan ini, tetapi tidak ada keraguan bahwa offshoring adalah masalah yang harus dihadapi oleh para manajer SDM. Satu hal, offshoring cenderung menjadi kegiatan yang menggantung pada SDM secara khusus. Terutama saat perusahaan membuka cabang di luar negeri sehingga mereka harus mengembangkan pasar yang baru atau membuka fasilitas manufaktur yang baru untuk melayani pasar-pasar lokal. Offshoring hampir seluruhnya melibatkan SDM. satu hal yang harus dilakukan dengan hati-hati oleh manajer SDM ketika melakukan offshoring adalah bahwa menemukan kota di luar negeri yang memberikan tenaga kerja yang murah dengan kompetensi yang tinggi secara teknis adalah salah satu tugas yang menentukan keberhasilan offshoring.
3.    Nilai-nilai kebijakan penyusunan staf internasional
Dalam perusahaan yang dijalankan secara etnosentris, sikap yang berlaku adalah sikap negara asal, gaya manajemen, pengetahuan, kriteria evaluasi dan para manajer adalah superior terhadap apapun yang mungkin ditawarkan oleh negara setempat. Dalam perusahaan polisentris, terdapat keyakinan bahwa hanya para manajer negara setempat yang benar-benar dapat memahami budaya dan perilaku pasar negara setempat, makanya cabang luar negeri harus dikelola oleh orang lokal. Dan dalam perusahaan geosentris,terdapat keyakinan bahwa seluruh staf manajemen harus dipindahkan berdasarkan basis global,berdasarkan asumsi bahwa manajer terbaik untuk posisi tertentu di mana saja bisa.
4.    Penugasan Internasional
Penugasan internasional adalah inti dari SDM internasional, dalam penugasan internasional terdapat kegagalan yang disebabkan oleh :
a.    Faktor kepribadian
b.    Tekanan keluarga
c.    Ketidakmampuan manajer itu menyesuaikan diri
d.   Ketidakmatangan pribadi atau emosional manajer, dan
e.    Ketidakmampuan untuk menghadapi tanggung jawab luar negeri yang lebih besar.
5.    Penyaringan kemampuan beradaptasi
Proses yang bertujuan untuk menilai kemungkinan keberhasilan orang yang ditugaskan (dan pasangannya) dalam menangani perpindahan keluar negeri. Faktor-faktor Penting Orang Ditugaskan Secara Internasional :
a.    Pengetahuan dan Motivasi Pekerjaan
b.    Keterampilan Berhubungan
c.    Fleksibilitas/Kemampuan Beradaptasi
d.   Keterbukaan Budaya Luar
e.    Situasi Keluarga



2.6         Melatih dan Mempertahankan Karyawan Internasional
              Ada beberapa tahapan untuk mempertahankan dan melatih karyawan internasional, yaitu :
1.    Mengorientasikan dan melatih karyawan pada penugasan internasional
Dalam pelatihan khusus terdapat pendekatan 4 langkah yaitu :
a.              Berfokus pada dampak perbedaan budaya.
b.             Mempunyai tujuan untuk membuat para partisipan memahami bagaimana sikap.
c.              Memberikan pengetahuan faktual tentang negara tujuan.
d.             Meningkatkan keterampilan seperti bahasa dan keterampilan penyesuaian  dan adaptasi.
2.    Kompensasi internasional
Semua masalah tentang kompensasi internasional memberikan banyak permasalahan yang rumit. Di satu isi, terdapat logika dalam mempertahankan skala penggajian dan kebijakan perusahaan sehingga dapat mengurangi risiko anggapan ketidakadilan,dan secara dramatis menyederhanakan pekerjaan menelusuri taraf upah yang berbeda di setiap negara. Bentuk pendekatan yang menjadi dasar dalam kompensasi adalah :
a.              Pendekatan neraca
b.             Intensif
3.    Penilaian kinerja para manajer internasional
Usulan untuk memperbaiki proses penilaian ekspatriat termasuk :
a.              Menentukan level kesulitan penugasan.
b.             Memberikan bobot yang lebih besar terhadap penilaian manajer.
c.              Manajer kantor pusat melakukan penilaian tertulis secara aktual.
4.    Hubungan pekerja internasional
Perusahaan yang membuka cabang di luar negeri akan menemukan perbedaan yang mencolok dalam praktek hubungan pekerja antar negara dan daerah di dunia. Hal ini penting mengingat serikat pekerja sebagai sebuah bagian dari orang orang yang mendapat upah dan gaji. Masalah  hubungan kerja di berbagai negara dipengaruhi oleh :
a.       Sentralisasi
b.      Struktur serikat pekerja
c.       Organisasi pengusaha
d.      Pengakuan serikat pekerja
e.       Keamanan serikat pekerja
f.       Isi dan lingkup kesepakatan
g.      Penanganan keluhan
h.      Pemogokan
i.        Partisipasi pekerja
BAB  III
PENUTUP

3.1         Kesimpulan
              Bisnis internasional adalah penting, sehingga perusahaan harus dikelola secara global. Hal ini menghadapkan manajer dengan banyak tantangan baru, termasuk mengkoordinasikan operasi produksi, penjualan dan keuangan atas dasar seluruh dunia. Akibatnya perusahaan menekankan kebutuhan SDM internasional dengan menyeleksi, melatih, membayar dan melakukan repatriasi karyawan global. Perbedaan anta
ra negara mempengaruhi proses MSDM sebuah perusahaan. Faktor budaya seperti individualisme versus kolektivisme menyatakan perbedaan dalam nilai dan sikap. Faktor ekonomi dan biaya pekerja membantu menentukan apakah penekanan SDM harus pada efisiensi, pembangunan komitmen atau suatu pendekatan lainnya. Hubungan industrial dan khususnya hubungan antara pekerja, serikat pekerja dan pengusaha mempengaruhi sifat dari kebijakan SDM, khususnya sebuah perusahaan antar negara, Penugasan ekspatriat gagal dalam jumlah besar, tetapi rata-rata dapat diperbaiki melalui seleksi yang teliti. Ada berbagai sumber yang dapat digunakan SDM untuk menyusun staf domestik dan cabang luar negeri. Posisi manajerial sering kali diisi oleh orang lokal dari pada ekspatriat, tetapi tidak selalu demikian.

3.2         Saran
              Dalam makalah ini penulis menyarankan agar manajemen sumber daya manusia hendaknya dijalankan dengan sebaik mungkin, mengingat begitu pentingnya peran dan fungsi sumber daya manusia dalam rangka pencapaian tujuan yang ditetapkan organisasi. Perkembangan psikologi manusia perlu menjadi perhatian utama bagi manajer sumber daya manusia, dalam rangka melakukan manajemen terhadap sumber daya manusia dalam organisasi. Bagi seorang pemimpin, memperkaya khanazah ilmu pengetahuan, untuk  meningkatkan taraf kehidupan masyarakat di masa yang akan datang. 





DAFTAR  PUSTAKA





STUDI KASUS
Kebijakan yang belum umum di dunia kerja Tanah Air ini terbukti meningkat produktivitas pegawai.
Pekerja China Diberikan Waktu 30 Menit Untuk Tidur Di Waktu Kerja (dailymail.co.uk)

Ide jam tidur di waktu kerja tampaknya bukan wacana belaka. Semakin banyak perusahaan yang mulai menerapkan aturan tidur sejenak untuk memulihkan kondisi tubuh. Tren ini pula yang mulai menyambangi pabrik-pabrik di China. Butuh waktu satu dekade bagi para bos-bos pabrik di Tiongkok untuk bisa menerima ide membiarkan para karyawan tidur setelah jam istirahat sangat baik bagi produktivitas. Sebuah pabrik di Guangdong belum lama ini diketahui mengizinkan pegawainya tidur selama setengah jam setiap hari. Tempatnya pun sambil duduk di atas bangku kerjanya. Meskipun terlihat tidak nyaman, namun cara ini terbukti bisa meningkatkan produktivitas setelah tahun-tahun sebelumnya tidur di tempat kerja dianggap 'dosa besar'. Pemberian izin resmi bagi para karyawan untuk menikmati tidur siang setelah makan di bangku mereka adalah bagian dari reformasi yang telah dilaksanakan dalam beberapa tahun terakhir. Dan pabrik menuai manfaat peningkatan produktivitas. 'Aturan' tidur di tempat kerja tak hanya menyenangkan perusahaan tapi juga pemerintah China. Mengutip laporan Dailymail, Minggu, 14 Desember 2014, telah terjadi 30 persen peningkatan alur kerja di China sejak aturan langka ini diluncurkan. Pemerintah dan pengusaha China memang telah melakukan perbaikan bagi kesejahteraan dan kenyamanan karyawan saat bekerja. Sejak 2005 telah terjadi peningkatan besar-besaran terkait kondisi kerja. Beberapa di antaranya kenaikan gaji, asrama bagi para pekerja, renovasi ruang makan dan area rekreasi di mana para pekerja dapat bermain tenis meja atau hanya bersantai. Beberapa pabrik bahkan menyediakan anak-anak pekerja mereka dengan pendidikan dan membuat air minum bersih yang tersedia bagi mereka.





Hasil analisis :
           Dalam hal ini peningkatan produktivitas kinerja karyawan dapat dilihat dari segi peningkatan kinerja setiap karyawan tersebut, hal ini pun berdampak positif bagi perusahaan global khususnya perusahaan di Guangdong di China. Adapun di pabrik Tiongkok mereka perlu satu dekade untuk mengetahui seberapa produktivitas untuk menerapkan aturan baru tersebut. Meskipun terlihat tidak nyaman, namun cara ini terbukti bisa meningkatkan produktivitas setelah tahun-tahun sebelumnya tidur di tempat kerja dianggap 'dosa besar'. Pemberian izin resmi bagi para karyawan untuk menikmati tidur siang setelah makan di bangku mereka adalah bagian dari reformasi yang telah dilaksanakan dalam beberapa tahun terakhir. Dan pabrik menuai manfaat peningkatan produktivitas. 'Aturan' tidur di tempat kerja tak hanya menyenangkan perusahaan tapi juga pemerintah China.

Saran :

           Kami berharap agar pemerintah Indonesia khususnya untuk perusahaan besar yang terdapat di Indonesia agar dapat menerapkan aturan baru yang sudah diterapkan di perusahaan global khususnya perusahaan – perusahaan yang ada di China yang terbukti akan peningkatan produktivitas kinerja karyawan.


NB : Jangan Lupa Like dan Comment yaa gaes..